Jumat, 03 Mei 2013

Habiskan jatah GaGal mu


Habiskan jatah GaGal mu
Kata-kata ini kudapatkan ketika mengikuti sebuah seminar di kampus, baru ku ketahui ternyata orang gendut yang berbicara tentang motivasi kewirausahan di panggung itu, ternyata pemilik Kedai Digital. Yang paling ku ingat beliau adalah orang yang telah banyak menghabiskan jatah gagalnya, sehingga sekarang bisa dikatakn belaiu termasuk orang sukses di Djogja bahkan mungkin di Indonesia.
Ternyata selain Allah menentukan jatah  rizki, usia dan jodoh masih ada lagi jatah hidup yang baru yaitu Jatah Gagal, karena setiap manusia pasti menemui kegagalannya masing-masing. Kegagalan bisa menjadi suatu motivasi untuk bangkit, namun itu juga kembali kepada orang yang menemui kegagalan, bagaiman ia memandang sebuah kegagalan.
“Habiskan Jatah Gagalmu” ternyata kata- kata ini membuatku bangkit dari keterpurukan, depresi karena harus segera  menyelesaikan kewajiban sebagai mahasiswa tingkat akhir. Skripsi, ujian kompre, ujian toefl dan ujian-ujian lainnya yang harus ku jalani untuk menyelesaikan sekolah di Strata 1 ini.
Setelah kupahami dan kurenungkan dengan baik, setiap kegagalan yang kualami  selalu bisa kukalahakan dengan kata-kata “ini adalah prosesku mengurangi jatah kegagalan”.  Setiap kali aku gagal bertemu dosen pembimbing, kuingatkan kepada diriku “ini adalah prosesku menghabiskan jatah gagal bertemu dengan dosen pembimbing skripsi, sampai pada akhirnya nanti aku  bisa bertemu dengan dosen pembimbingku”.
Setiap kali  dosen pembimbingku menolak dan mengkoreksi hasil pekerjaan skripsiku, kuingatkan pada diriku “ini adalah prosesku menghabiskan jatah skripsiku ditolak, sampai pada akhirnya nanti skripsiku  bisa diujikan dengan nilai baik dan pastinya tidak ditolak dosen penguji.
Ketika ujian kompreku gagal, aku kuatkan diriku dan kukatan  pada hatiku “ini adalah  proses kamu mengurangi jatah gagal wawancara kerja, Sampai nanti jatah gagal wawancara kerja ku habis”.
Tidak hanya sekedar menggunakan jimat “Habiskan jatah GaGal mu” sebagai bentuk depensife terhadap kegagalan, sekarang kata-kata ini kugunakan untuk melangkah lebih awal. Beberapa pekan ini aku mencoba mendaftar kerja, dengan niat  selain memang pengen belajar kerja tapi juga menghabiskan jatah gagal ditolak kerja. Sampai nanti ketika melamar bekerja di Bank Syariah jatah gagal ditolak kerja sudah habis.
Namun dari semua itu ternyata tidak sekedar menghabiskan jatah gagal, atau menghindari takdir jelek saja. Tapi lebih dari sekedar itu kita mampu menjadi manusia yang tidak takut gagal dan selalu belajar dari kegagalan yang telah dialami sampai nanti menemui KESUKSESAN dunia maupun akhirat.


*Ujian kompre  simulasi wawancara kerja, ujian 3 mata kuliah pokok : Teori akuntansi, audit dan sistem pengendalian manajemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar