Senin, 06 Mei 2013

Hakikat Sistem Pengendalain Manajemen



Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasi strategi yang dimaksudkan.
Sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya bersifat repetitive (pengulangan) untuk melakukan suatu atau sekelompok aktivitas.
Elemen-elemen sistem pengendalian:
1.       Detector (pelacak) atau sensor-suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguh terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2.       Assessor (penilai)- suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa actual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar  atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3.       Effector- suatu perangkat (umpan balik) yang mengubah oerilaku accessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan  hal tersebut.
4.       Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan effector
Pengendalian manajemen terdiri dari berbagai macam kegiatan, antara lain;
1.       Merencanakan (Planing)- apa yang seharusnya terjadi
2.       Mengkoordinasikan (coordinating)- aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi
3.       Mengkomunikasikan (Informing) -informasi
4.       Mengevaluasi (Evaluating) informasi
5.       Memutuskan (deciding) tindakan apa yang harus diambil
6.       Mempengaruhi  (influencing)- mempengaruhi perilaku
Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja financial dan kinerja non financial.
Strategi adalah cara untuk melaksanakan sesuatu untuk mencapaui tujuannya. Perumusan strategi merupakan proses memutuskan tujun organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanggung jawab dalam perumusan strategi seharusnya tidak dibebankan kepada seseorang atau satu unit organisasi.
Perbedaan antara perumusan strategi dengan pengendalian manajemen, perumusan strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru sedangkan pengendalian manajemen adalah proses( pelaksanaan) strategi tersebut.
 Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwah tugas-tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Perbedaan antara Pengendalian tugas dengan pengendalian manajemen adalah pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk melaksanakannya. Adapun pengendalian manajemen berhubungan dengan aktivitas para manajer yang didefinisikan secara luas dalam memutuskan paa yang harus dilakukan dengan kendala strategis secara umum.

Memahami Strategi


Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Tujuan
Sebagaian besar tujuan perusahan ditentukan oleh pemimpn manajemen puncak (CEO) perusahan yang bersangkutan , dengan mempertmbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya.
Beberapa tujuan strategis perusahan anatara lain:
·         Profitabilitas. Profitabilitas adalah kapasitas perusahan untuk menghasilkan laba dalam bisnisnnya. Profitabilitas merupakan tujuan paling penting  bagi perusahaan.
·         Memaksimalkan nilai pemegang saham. Pemegang saham merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam menaikan laba perusahan
·         Meminimalkan resiko. Perusahaan berusaha meminimalis resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.
·         Pendekatan banyak stakeholder. Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak stakeholder yaitu para pemegang saham, para pegawai, para pemasok,  dan masyarakat. Jadi pengendalian manajemen harus memperhatikan  tujuan-tujuan stakeholder.

Konsep Strategi
Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungannya. Perusahan menggunakan strategi pada 2 tingkatan : strategi tingakat korporat dan tingkat unit bisnis.
Tingkatan Strategi

Tingkatan strategi
Isu strategi  kunci
Opsi strategi generik
Tingkatan organisasi  primer yang terlibat
Tingkat Korporat
Apa industri atau subindustri yang harus dimasuki
Apakah perusahaan berada dalan bauran industry yang tepat
Industri tunggal
Diverfikasi yang berhubungan
Diverfikasi yang  tdk berhubungan
Kantor korporat
Tingkat Unit Bisnis
Apa yang harus menjadi misi unit bisnis
Bagaimana unit bisnis harus bersaing mewujudkan misinya?
Membangun
Mempertahankan
Memanen
Menjual
Biaya rendah
diferensiasi
Kantor korporat dan general manager unit bisnis

·         Strategi Tingkat Korporat
Strategi membahas mengenai keberadaan perusahan di tengah-tengah baur bisnis yang tepat, dimana sebaiknya perahusahaan bersaing bukan bagaimana perusahaan bersaing.
Masalah yang dihadapi pada tingkat ini adalah: pada industry bisnis akan berpartisipasi dan penugasansumber daya antar bisnis-bisnis tersebut.
Tingkat Dan Jenis Diverfikasi Perusahan berbeda-beda yaitu: Industri tunggal, Diverfikasi yang berhubungan, Diverfikasi yang  tdk berhubungan
Industri Tunggal. Strategi diman perusahan focus dan komitemen pada satu industri
Diverfikasi Yang Berhubungan. Diverfikasi Yang Berhubungan sering disebut konglemarasi biasanya tumbuh melalui akuisisi. Pada tingkat ini perusahaan beroprasi pada industry yang berbeda

Diverfikasi Yang  Tdk Berhubungan. Diverfikasi Yang  Tdk Berhubungan ialah dimana perusahan beroprasi dalam sejumlah industri  dan binsisnya saling berhubungan satu sama lainnya melalui sinergi operasi . sinergi operasi terdiri dari 2 jenis hubungan lintas unit bisnis yaitu: kemampuan untuk membagi sumber daya umum dan kemampuan untuk membagi kompetensi inti.

·         Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis berkenaan dengan bagaimana menciftakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industry yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis bergantung pada 2 dua aspek; misi unit bisnis dan keunggulan kompetitif
Misi Unit Bisnis
Perangkat unit bisnis: bangun, pertahankan, panen, dan divestasi.
Bangun, misi ini bertujuan menambah pangsa pasar bahkan dengan mengorbankan laba jangka pendek dan arus kas.
Pertahankan, misi strategi ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan posisi persaingan.
Panen, misi ini mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek  dan arus kas, bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar.
Divestasi, misi ini menunjukan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui proses likuidasi perlahan-lahan atau penjualan segera.


Analisis rantai nilai, rantai untuk bisnis adalah seperangkat kegiatan peciftaan nilai untuk menghasilkan produk, dari sumber bahan mentah dasar untuk pemasok kompenen pada produk penggunan akhir pokok yang dikirim  ke tangan konsumen. Setiap unit bisnis harus dipahami dalam konteks keterkaitan penciftaan nilai rantai keseluruhan yang menjadi kerangkanya. Analisis rantai nilai merupakan yang berguna  dalam mengembangkan keunggulan persaingannya yang didasarkan pada biaya renda, atau difrensiansi, atau difrensiasi bersama pengurangan biaya.



Jumat, 03 Mei 2013

RERANGKA KONSEPTUAL SUATU MODEL


1.       Tujuan Pelaporan Keuangan
·         Pemakai Dan Kepentingannya
Tujuan kepentingan pemakai antara lain adalah pertanggungjawaban, kebermanfaatan keputusan, riset keungan dan pasar, penetuan tarif, penetuan pajak, pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber daya ekonomik, dan pengukuran kinerja entitas.
·         Tujuan Pelaporan Keuangan menurut Bloom dan Elgers (1995):
Tujuan fungsional adalah tujuan masyarakata atau organisasi secara keseluruahan tanpa memperhatikan tujuan masing-masing individual di dalamnya.
Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama  tujuan individual lainnya.
Tujuan kelompok dominan adalah adalah yang  tujaunnya mempunyai konsekuensi keputusan atau tindakan mempengaruhi secara kuat semua anggota lainnya.
2.       Karakteristik Kualitatif Informasi
·         Nilai Informasi
Informasi dikatakan mempunyai nilai (kebermafaatan keputusan) apabila informasi tersebut:
a.       Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa lalu, sekarang dan masa dating
b.      Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabiltas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidakpastian
c.       Mengubah keputusan atau perilaku pemakai
·         Keterpahaman (understandbility)
Keterpahaman adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai. Ini mengisyaratkan pembuat kebijakan harus berusaha agar informasi mempunyai kualitas untuk dapat dipahami.
·         Keterpautan (relevance)
Ketetpautan atau kerelavananadalah kemampuan informasi unuk membantu pemakai membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat dengan memntukan pilihan.
·         Nilai Prediktif (predictive Value)
Nilai predektif adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan akan hasil suatu kejadian masa lalu atau masa dating terjadi.
·         Nilai Balikan (feedback value)
Nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkomfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
·         Ketepatwaktuan (timeliness)
Ketepatwaktuaan adalah tersedianya informasi bagi pemakai keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
·         Keterandalan (realibility)
Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk member keyakinan bahwa inforamsi tersebeut benar atau valid da bisa diandalkan.
·         Ketepatan Penyimbolan (representational faithfulness)
Ketepatan penyimbolan adalah kesesuain atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi (representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.
·         Keterujian  (verifiability)
Keterujian adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara indipenden ketepatan penyimbolan.
·         Kenetralan
Kenetralan adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasaan (unbiasedness) dalam perlakuan akuntansi.
·         Keterbandingan
Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perngkat fenomena ekonomik.
·         Materilitas (materiality)
Materialitas adalah besar-kecilnya atau magnitude suatu penghilangan atau salahsaji informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwh pertimbanganseorangyang menandalkan diri pada informasi tersebut berubah atau berpengaruh oleh penghilangan/ pengabaianatau salah saji.


Refensi
Suwardjono. (2012). Teori akuntansi perekayasaan pelaporan keuangan. Yogyakarta: BPFE- yogyakarta.

KONSEP DASAR


KONSEP DASAR
Sumber Konsep Dasar. Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakterikstik lingkungan  tempat atau wilayah diterapkanya pelaporan keuangan.
Konsep Dasar menurut Paton & Littleton
1.       Kesatuan Usaha
Konsep ini menyaatakan bahwa perusahan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri,  dan kedudukannya terpisah dengan pemilik atau pihak lain yang menanmkan dana dalam perusahan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
2.       Kontinuitas Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa jka tidak ada tanda-tanda  atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan terus menerus sampai waktu yang tidak terbatas.
3.       Penghargaan Sepakatan
Konsep ini meyatakan bahwa jumlah rupiah/ agregat-harga atau penghargaan sepakatan  yang tidak terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam menukur sumber ekonomikyang keluar.
4.       Kos Melekat
Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang direpresentasinya sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah –pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang dilekati
5.       Upaya Dan Hasil
Konsep ini meyatakn bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Dengan kata lain tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya biaya.
6.       Bukti Terverifikasi dan Objektif
Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akun mempunyai tingkat kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggai apabila terjadinya data keungan didukung oleh bukti –bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya. Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh bukti transaksi yang kuat dan sah.
7.       Asumsi
Asumsi bukan merupakan konsep dasar tapi lebih merupakan penjelasan bahwa 6 konsep dasar yang telah dijelaskan merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya.  Contoh asumsi yang menjadi landasan penalaran dalam memilih konsep yang relevan.
·         Kontinuitas usaha. Penerapan konsep ini harus tetap mempertimbangkan dalam proses pelaporan
·         Perioda satu tahun. Pelaporan periodik dengan waktu sebgai wadah pengukuran adalah salah satu kebiasaaan penting dalam akuntansi
·         Kos sebagai bahan olah. Penghargaan sepakatan yang menjadi bahan oleh akuntansi didasarkan atas asumsi bahwa kos factor produksi yang diperolah perusahan menunjukkan nilai wajar pada saat terjadinya.
·         Daya beli uang usaha. Konsep bahwa kumlah rupiah yang terlcatat adakn tetap menunjukkan nilai dilandasi asumsi  bahwa daya beli uang adalah stabil sepanjang waktu.
·         Tujuan mencari laba. Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah rupiah yang ditandingkan sebenarnya mengandung asumsi  bahwah pendapatan adalh objek yang dituju oleh upaya yang diukur dengan kos.