Ingat kisah linatang dalam film “laskar pelangi” anaka kampong dari belitong yang harus berjalan kaki menempuh berklio-kilo perjalanan atau menemui buaya untuk menuju ke sekolah,atau?,atau perjuangan denias dalam “senandung di atas awan” yang juga harus melalui perbukitan papua supaya bisa ikut belajar di sekolah.ataupun ketika meraka dalam kegiatan belajar mengajar harus merasakan segala kekurangan yang mereka dapatkan.itulah sekelumit kisah pendidikan yang difilmkan.
Mungkin jika kita lihat dari kacamata seorang pencinta film kondisi dalam dua film tadi merupakan tatanan skrip yang indah,namun jika kita lihat dari kacamata masyarakat desa kondisi ini bukanalah hal yang susah untuk ditemukan bahakn mungkin mereka termasuk salah satu dari sejuta lintang atau denias di indonesia.
Sungguh miris jika melihat kondisi pendidikan di Indonesia saat ini,ditengah tuntutan zaman untuk bisa melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas.bangsa ini harus mersakan permasalahan pendidikan yang sangat rumit
Mahalnya biaya,kondisi bangunan yang hampir roboh,sulitnya akses ke sekolah ataupun kecurangan-kecurangan di dunia pendidikan,
Lalu siap yang harus kita salahakan?,pemerintah? Atau guru? Ataukah diri kita sendiri?
Namun yang pasti perlu ada gerkan untuk menyelamatkan pendidikan bangsa ini.
Pasal 28C “ Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya , berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi , seni dan budaya , demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kejahteraan umat manusia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar