Bulan muharram merupakan salah satu bulan yang disucikan oleh Allah SWT. Jika mengingat Bulan Muharram pasti kita akan mengingat peristiwa hijrah nabi Muhammad SAW dari kota makkah ke Madnah. Hijrah adalah jalan para Pemenang, sebagaimana Allah SWT. berfirman didalam Al-quran, “orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di siis Allah, dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.”(Q.S. At Taubah : 20)
Mari
sejenak kita tadaburi ayat ini, sangat jelas dalam ayat ini Allah menyebutkan orang-orang yang mendapatkan
kemenangan, kemenangan yang hakiki bukan kemenangan dari ukuran manusia melainkan kemenangan dari pandangan allah SWT. Dan juga sangat
jelas disebutkan dalam ayat ini langkah untuk menjadi orang yang mendapatkan
kemenangan yaitu beriman kepada Allah,
berhijrah dan berjihad di jalan Allah.
Langkah
pertama untuk menjadi orang yang sukses ialah beriman, beriman kepada Allah
dengan sepenuh hati. Orang yang beriman selalu yakin bahwa Allah maha mendengar
apa yang diminta umatnya, selalu melihat
apa yang dikerjakan oleh umatnya.
Dengan
beriman kepada Allah mungkin saja seseorang dihina, dicaci, dijahui oleh
oran-orang yang disayangi bahkan
dimusuhi orang banyak. Seperti ketika nabi dan para sahabat ketika berada di
kota Makkah. Namun janji Allah seperti yang ada dalam al quran bahwa Ia akan
menolong umatnya yang beriman.
Sebagaiman
Allah telah berfirman “sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami kami dan
orang-orang yang beriman pada kehidupan
di dunia dan di hari berdirinya
saksi-saksi (hari kiamat) (QS al mu’min :51). Keimanan yag hakiki tidak hanya
diucapkan dengan lisan namun harus dibuktikan dalam setiap langkah kehidupan.
Langkah
kedua ialah berhijrah karena Allah, hijrah adalah berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain, atau suatu keadaan
kepada satu keadaan yang lain. Ketika rasulullah menyerukan untuk berhijrah dari
kota Makkah ke kota Madinah perpindahan
itu dimaksudkan untuk mempertahankan keimanan para sahabat kepada Allah SWT.
Dengan Hijrah bukan berarti lari meninggalkan masalah namun hijrah adalah
berpindah untuk mencari tempat yang lebih kondusif untuk meningkatkan amal di
masa depan.
Langkah
ketiga yaitu jihad fi sabillah, berjuang di jalan Allah dengan kesungguahan. Perjuangan yang dilakukakan untuk membela dan
menegakkan agama –NYA. Sebagaimana
rasulullah setelah hijrah ke madianh beserta orang-orang beriman mereka
melaksanakan jihad, berjuang dengan sungguh-sungguh. tidak ada sikap
bersantai-santai setelah perpindahan mereka. karena tujuan utama mereka
bukan sekedar menghindarkan diri dari
ancaman kaum kafir Quraisy, tetapi tujuan utama mereka ialah untuk memperjuangkan
syiar islam, jihad fi sabilillah. Dalam berjihad setidakanya ada dua bekal yang
harus dimiliki oleh seorang mujahid, yaitu siap berkorban dengan harta dan berkorban
dengan ‘anfus atau diri ( jasad, jiwa dan hati).
Jika
seseorang sudah berjihad sebagaimana seruan Allah dalam alquraannya, maka ia akan menaikkan derajat yang sangat
tinggi oleh Allah SWT. Tentu saja
derajat yang tinggi itu bukan berdasar pandangan manusia, melainkan dalam
pandangan Allah SWT. boleh jadi ketika setelah berjihad seorang mujahid terluka
dan tidak mempunyai harta benda atau bahkan mati syahid, mungkin dalam
pandangan manusia itu merupakan suatu perkara yang hina dan perbuatan konyol,
namun bagi Allah terluka dan kehilangan harta benda di jalan Allah merupkan
suatu perbuatan yang sangat disukai- NYA.
Bukankah
kita sudah banyak mendengar dan membaca
sejarah para sahabat yang meninfakkan hartanya di jalan Allah sehingga menjadi
miskin, seperti kisah Abu Bakar yang menginfakkan seluruh hartanya, umar
menginfakan sebagai hartanya dan sahabat yang lainnya juga mencontohkan. Semua
dilakukan untuk jihad menegakkan dienul
islam.
Demikianlah
kemenangan sejati bisa dirahi oleh orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad di jalan Allah SWT. Dan yang perlu diperhatikan juga bahwa Tanda
kemenangan itu tidak pada pandangan atau ukuran manusia melainkan pada
pandangan Allah SWT.
Semoga
kita bisa menjadi orang yang mendapatkan kemenangan itu pada tahun baru 1434 H
ini dan sampai pada akhirnya kita bisa berkumpul ditempat yang paling indah
yaitu syurganya Allah SWT.
Yuan Harmedoe Ismail
Koordinator Departemen Syiar
UKMK AL FATH UII periode 2012-2013
*Disarikan dari Buku Hijrah
Gerbang Kemenangan karya Ust. Abdullah Gymnastiarakan diterbitkan dibuletin ukmk al fath uii