Telah
diketahui bersama Muhammad Al Fatih merupakan salah satu pemimpin besar abad
ini, ia adalah seorang pemimpin yang mampu menunaikan ramalan rasulullah
tentang penaklukan kota konstantinopel oleh tentara islam.
sebagaimana
Rasulullah bersabda "Sungguh Konstantinopel akan ditaklukkan, sebaik-baik
pemimpin adalah pemimpin pasukan pada saat itu dan sebaik baik pasukan adalah
pasukan pada saat itu."
Yah, Dialah
pemimpin yang rasul ramalkan seorang ahli ibadah, ahli siasat dan pemimpin yang
disegani oleh musuh serta disayangi rakyatnya. Kota Konstantinopel yang
sekarang disebut Istanbul (berasal dari kata Islambul) adalah saksi
kesuksesannya, ia menaklukan kota yang berabad-abad lamanya tidak bisa
ditaklukan oleh tentara islam dengan semangat jihad
Muhammad Al
Fatih adalah panglima perang yang mampu mengkoordinir, mengatur dan memimpin
ratusan ribu Mujahid. Apa kunci keberhasilannya itu?
Salah satu
dari salah banyaknya ialah Muhammad al Fatih mampu mengelola semangat
para prajurit, ia tahu kapan harus mengencangakan dan kapan harus mengendorkan. Perang 70 hari yang
dilalui bersama prajuritnya adalah bukti keahlian itu, dengan semangat jihad
yang kuat al Fatih mengemuruhkan takbir dalam barisan pasukannya, ia memompa
semangat para mujahidnya, ia sampaikan hadist tentang keutamaan jihad dan
pasukan jihad yang akan menaklukan kota Konstantinopel.
Disaat para
mujahid hampir berputus asa karena tak kunjung menenbus benteng kota
konstantinopel, Dengan penuh kesabaran Al Fatih mengajak semua mujahidnya untuk
mengistirahatkan diri mengaduhkan permasalahan kepada Allah dan memohon
pertolongan Allah disetiap sujud solat wajib dan solat malam.
Dan setelah
ia dan pasukannya merasa cukup beristirahat bersama Rabb nya, Al faith mengencangkan
kembali semangat jihad para mujahidnya, dihari penuh barokah jumat yang agung
ia naik ke atas mimbar dan berkotbah membangkitkan semangat, memekikkan takbir
sampai-samapi rakyat kota kontantinopel merasa takut dan merinding mendengar
gemuruh takbir pasukan terbaik. Pasukan yang dipimpin Muhammad Al Fatih.
Benarlah
apa yang pernah ia sampaikan kepada salah satu sahabatnya Hasan, lawan tanding
dalam berlatih pedang "Menjadi pemimpin sama halnya dengan
memegang sebuah pedang, ia harus tau kapan mengencangkan dan kapan mengendorkan
gengamannya. jika terlalu kuat memegang pedang itu akibatnya tangan akan cepat
lelah, jika terlalu lemah memegannya niscaya pedang itu akan terlepas"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar