Minggu, 18 November 2012

Hijrah Gerbang Kemenangan


       Bulan muharram merupakan salah satu bulan yang disucikan oleh Allah SWT. Jika mengingat Bulan Muharram pasti kita akan mengingat peristiwa hijrah nabi Muhammad SAW  dari kota makkah ke Madnah. Hijrah adalah jalan para Pemenang, sebagaimana Allah SWT. berfirman didalam Al-quran, “orang-orang yang beriman  dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi  derajatnya di siis Allah, dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.”(Q.S. At Taubah : 20)
            Mari sejenak kita tadaburi ayat ini, sangat jelas dalam ayat ini Allah  menyebutkan orang-orang yang mendapatkan kemenangan, kemenangan yang hakiki bukan kemenangan dari ukuran manusia  melainkan kemenangan  dari pandangan allah SWT. Dan juga sangat jelas disebutkan dalam ayat ini langkah untuk menjadi orang yang mendapatkan kemenangan  yaitu beriman kepada Allah, berhijrah dan berjihad di jalan Allah.
             Langkah pertama untuk menjadi orang yang sukses ialah beriman, beriman kepada Allah dengan sepenuh hati. Orang yang beriman selalu yakin bahwa Allah maha mendengar apa yang diminta umatnya, selalu melihat  apa yang dikerjakan oleh umatnya.
Dengan beriman kepada Allah mungkin saja seseorang dihina, dicaci, dijahui oleh oran-orang  yang disayangi bahkan dimusuhi orang banyak. Seperti ketika nabi dan para sahabat ketika berada di kota Makkah. Namun janji Allah seperti yang ada dalam al quran bahwa Ia akan menolong umatnya yang beriman.
Sebagaiman Allah telah berfirman “sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami kami dan orang-orang  yang beriman pada kehidupan di dunia dan di hari  berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) (QS al mu’min :51). Keimanan yag hakiki tidak hanya diucapkan dengan lisan namun harus dibuktikan dalam setiap langkah kehidupan.
Langkah kedua ialah berhijrah karena Allah, hijrah adalah berpindah dari satu tempat ke tempat yang  lain, atau suatu keadaan kepada satu keadaan yang lain. Ketika rasulullah menyerukan untuk berhijrah dari kota Makkah ke kota  Madinah perpindahan itu dimaksudkan untuk mempertahankan keimanan para sahabat kepada Allah SWT. Dengan Hijrah bukan berarti lari meninggalkan masalah namun hijrah adalah berpindah untuk mencari tempat yang lebih kondusif untuk meningkatkan amal di masa depan.
Langkah ketiga yaitu jihad fi sabillah, berjuang di jalan Allah dengan kesungguahan. Perjuangan  yang dilakukakan untuk membela dan menegakkan  agama –NYA. Sebagaimana rasulullah setelah hijrah ke madianh beserta orang-orang beriman mereka melaksanakan jihad, berjuang dengan sungguh-sungguh. tidak ada sikap bersantai-santai setelah perpindahan mereka. karena tujuan utama mereka bukan  sekedar menghindarkan diri dari ancaman kaum kafir Quraisy, tetapi tujuan utama mereka ialah untuk memperjuangkan syiar islam, jihad fi sabilillah. Dalam berjihad setidakanya ada dua bekal yang harus dimiliki oleh seorang mujahid, yaitu siap berkorban dengan harta dan berkorban dengan ‘anfus atau diri ( jasad, jiwa dan hati).
Jika seseorang sudah berjihad sebagaimana seruan Allah dalam alquraannya,  maka ia akan menaikkan derajat yang sangat tinggi  oleh Allah SWT. Tentu saja derajat yang tinggi itu bukan berdasar pandangan manusia, melainkan dalam pandangan Allah SWT. boleh jadi ketika setelah berjihad seorang mujahid terluka dan tidak mempunyai harta benda atau bahkan mati syahid, mungkin dalam pandangan manusia itu merupakan suatu perkara yang hina dan perbuatan konyol, namun bagi Allah terluka dan kehilangan harta benda di jalan Allah merupkan suatu perbuatan yang sangat disukai- NYA.
Bukankah kita sudah banyak mendengar  dan membaca sejarah para sahabat yang meninfakkan hartanya di jalan Allah sehingga menjadi miskin, seperti kisah Abu Bakar yang menginfakkan seluruh hartanya, umar menginfakan sebagai hartanya dan sahabat yang lainnya juga mencontohkan. Semua dilakukan untuk jihad menegakkan dienul islam.
Demikianlah  kemenangan  sejati bisa dirahi  oleh orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah SWT. Dan yang perlu diperhatikan juga bahwa Tanda kemenangan itu tidak pada pandangan atau ukuran manusia melainkan pada pandangan Allah SWT.
Semoga kita bisa menjadi orang yang mendapatkan kemenangan itu pada tahun baru 1434 H ini dan sampai pada akhirnya kita bisa berkumpul ditempat yang paling indah yaitu syurganya Allah SWT.
Yuan Harmedoe Ismail
Koordinator Departemen Syiar UKMK AL FATH UII periode 2012-2013


*Disarikan dari Buku Hijrah Gerbang Kemenangan karya Ust. Abdullah Gymnastiarakan diterbitkan dibuletin ukmk al fath uii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar