Teori Akuntansi
Sebagai Penalaran Logis
Teori akuntansi
adalah proses pemikiran atau penalaran
logis untuk menjelaskan kelyakan prinsip atau praktik akuntais tertentu
yang sudah berjalan atau untuk memberi landasan konseptual dalam penetuan
standar atau praktik yang baru. (suwardjono, 2012).
Teori akuntansi merupakan penalaran logis, proses penalaran logis untuk
akuntasni diwujuadkan dalam nbenutk perekayasaan pelaporan keuangan. Pelaporan
akuntansi menghasilkan kerangka konseptual. Fungsi rerangka konseptual adalah
untuk mengevaluasi atau membenarkan dan untuk mempengaruhi atau mengembangkan
praktik akuntansi.
Penalaran induktif. Penalaran
ini
berawal dari suatu
pernyataan atau keadaan khusus dan berkahir dengan pernyataan umum yang
merupakn generalisasi dari keadaan khusus. Hasil dari penalaran induktif berupa
Teori akuntansi positif.
Penalaran deduktif
adalah Penalaran logis yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
praktik baru (kalau memang tujuan tertentu hanya dapat dicapai dengan praktik yang baru). Praktik yang baru dapat
dikembangakan dengan menerbitkan standar baru oleh badan yang berwenang. Dihrapakan
praktik masa mendatang akn menjadi lebih tearah dan konsisten menuju pencapai tujaun
pelaporan akuntansi. Hasil dari penalaran deduktif berupa Teori akuntansi
normatif (teori non formal)
Aspek Sasaran Teori.
Berdasar sasaran teori akuntansi dibagi 2 jenis: Teori akuntansi positif (teori formal)
dan Teori akuntansi normatif (teori
non formal).
Teori akuntansi
positif (teori formal) adalah menghasilkan penjelasan tentang apa yang
nyatanya terjadi secaara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai
(value judgment). Tujuan Teori akuntansi positif adalah mendiskripsikan dan tidak
berkepentingan untuk menilai, Misal penelitian atau skripsi. Teori akuntansi normatif (teori non formal)
adalah menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan akuntansi
tertentu lebih baik atau lebih efektif daripada perlakuan akuntansi alternative karena tujuan akuntansi tertentu harus
dicapai. Hasil dari terori normatif berupa pernyataan
atau proposal.
Aspek Tataran
Semiotika
Pokok masalah tiga tataran (level)
semiotika yaitu sintaktika, semantika, dan pragmatika. Sintaktika menelaah
logika dan kaidah bahasa yaitu hubungan
logis antara tanda-tanda atau simbol- simbol
bahasa. Semantika menelaah
hubungan antara tanda atau simbol
dan dunia kenyataan (fakta) yang
disimbolkannya. Pragmatika membahas dan menguji apakah komunikasi efektif
dengan mempelajari ada tidaknya
perubahan perilaku penerima.
Aspek pedekatan penalaran
Proses penyimpulan yang menghasilkan pernyataan atau penjelasan
sebagai teori dapat bersifat deduktif maupun
induktif. Penalaran deduktif adalah
proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati
(premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi). Kebenaran premis
menjamin kebenaran konklusi adal penalaranya logis. Penalaran ini digunakan
untuk memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan
akuntansi.
Penalaran induktif Penalaran
ini
berawal dari suatu
pernyataan atau keadaan khusus dan berkahir dengan pernyataan umum yang
merupakn generalisasi dari keadaan khusus. Kebenaran premis tidakn menjamin
kebenaran konklusi yang bersifat generalisasi. Penalaran ini digunakan untuk
menghasilkanpernyataan umum yang menjadi penjelasan (teori) terhadap gejala
akuntansi tertentu.
Verifikasi teori akuntansi
Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu
teori valid atau tidak. Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas
dasar penalaran logis (logical reasoning) yang melandasi teori yang diajukan.
Teori akuntansi positif dievaluasi
validitasnya atas dasar kesesuaian teori
dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar