Jumat, 11 Januari 2013

Hidup Bagai Pensil



Kotbah jumat hari ini sangat menarik beliau ialah salah satu dosen FE UII yaitu bapak Arif Bahtiar, kali ini ia mengajak jammah untuk mentafakuri salah satu instrument akademik yaitu alat tulis yang bernama pensil. Ternyata banyak sekali yang bisa direnungi ketika kita memperhatikan sebuah pensil. Sedikit berbagi mengenai apa yang didapatkan tadi, hidup manusia seperti pnsil.
Pensil diciptakan untuk bisa menuliskan narasi, deskripsi atau macam tulisan yang lain. Namun ketika ia tidak digunakan sesuai tujuannya maka belumlah bisa disebut pensil. Begitupun manusia, manusia diciptakan allah untuk beribadah dan menjadi khalifah di bumi,  ketika manusia tidak melaksanakan tujuan maka belumlah ia bisa disebut manusia.
Sebagaiman Allah berfirman “tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada ku”. (QS. Adz –Dzariyat: 56 )
Pensil yang baik ialah pensil yang mampu digunakan untuk menulis, menggambar atau dengan kata lain pensil bermanfaat sesuai fungsinya. Begitupun manusia ketika ia bisa bermanfaat maka ialah manusia yang terbaik dan memenuhi fungsinya diciptakan. Sebagaimana  rasul bersabda : Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Pensil bisa memenuhi tujuannya ketika ia digunakan oleh orang yang tepat. Ia bisa jadi sebuah buku best seller ketika ia berada ditangan penulis, bisa jadi lukisan yang indah ketika berada ditangan pelukis namun bisa juga menjadi malapetaka ketika ia berada ditangan seorang yang sedang emosi. Begitupun manusia ia mempunyai  hati,  jiwa dan otak. Namun ketika ia berada di tangan manusia yang salah maka bisa jadi bencana bagi manusia
`           Pensil dapat menghasilkan tulisan yang sempurna atau lukisan yang indah namun dalam kesempurnaan tersebut pasti ada kesalahn dalam prosesnya. Maka setiap kesalahan tersebut dibutukan penghapus. Begitupun juga manusia setiap manusia pasti mempunyai kesalahan karena memang menjadi sunahtullah bahwa manusia ladang kesalahan dan khilaf maka manusia butuh penghapus yaitu tobat dan istighfar.
sumber foto: nadzfantasy.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar